Saat mega
menyambut matahari keperaduan
Saat
itulah kembali datang sebuah kesejukan
Tentang
indahnya seni dari epigram keluhuran
Lebih
tinggi dari transenden sajak tak bertuan
Atau
tentang langit di atas langit tanpa pijakan
Mega
mendung membalut badan perawan
Seolah
ialah datang dewi dari kahyangan
Helaian
rambut tak bersanggul beruraian
Melenggak-lenggok
tubuh montok dalam alunan
Hingga
mega mendung kini cerah dan kegerahan
Tapi mega
mendung hanyalah corak dengan beribu keluguan
Ditambah
gerakan kepolosan perawan penari jaipongan
Hingga
tanpa diksi dan endemik majas baitnya kembali menjadi jajahan
Atas nama
pasar bebas dan germo batik mesin cetakan
Dan
canting, mega mendung dan perawan berakhir di paragraf kepunahan
Quint _
Sajak 5 Seuntai
Serang, 29
September 2014 pukul 15:14
Biodata Kontributor:
Nama Pena:
Tirta Erpe
Nama Asli:
Tirta Raka Putyma
Domisili:
Serang Banten
(https://www.facebook.com/tirta.alghozie/)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar