Senin, 06 Oktober 2014

MEGA MENDUNG DAN PERAWAN



Saat mega menyambut matahari keperaduan
Saat itulah kembali datang sebuah kesejukan
Tentang indahnya seni dari epigram keluhuran
Lebih tinggi dari transenden sajak tak bertuan
Atau tentang langit di atas langit tanpa pijakan

Mega mendung membalut badan perawan
Seolah ialah datang dewi dari kahyangan
Helaian rambut tak bersanggul beruraian
Melenggak-lenggok tubuh montok dalam alunan
Hingga mega mendung kini cerah dan kegerahan

Tapi mega mendung hanyalah corak dengan beribu keluguan
Ditambah gerakan kepolosan perawan penari jaipongan
Hingga tanpa diksi dan endemik majas baitnya kembali menjadi jajahan
Atas nama pasar bebas dan germo batik mesin cetakan
Dan canting, mega mendung dan perawan berakhir di paragraf kepunahan


Quint _ Sajak 5 Seuntai

Serang, 29 September 2014 pukul 15:14

Biodata Kontributor:
Nama Pena: Tirta Erpe
Nama Asli: Tirta Raka Putyma
Domisili: Serang Banten
(https://www.facebook.com/tirta.alghozie/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar