Senin, 09 Juni 2014

RINGKIH



Hokaido merimbun mata berembun
Dipercik kilau barisan sakura kuning tua
Tokyo menimbun selingkar lamun
Ditilik gurau purnama bungsu rajab mulia

Tiba tiba pekat
Karangan sunyi berkarat
Pelepah rindu jua retak
Rupanya syaban kan bertapak

Ku tuang gula bukan bisa untuk mematahkan satu lengan neraca
Menghidang atid dengan secawan koma
Tunggang langgang penanya tak berlaga

Ringkih, ku benamkan wajah di dada fuji
Berbalut nafas kopi dan sesiung doriyaki
Diliuri maghfirah jua ilhami lantas nasuha menjadi janji


Soneta _ Sajak 14 Seuntai.

Tegal, 02 Juni 2014 Pukul 13:36.
Oleh 205 Tangkai Sakura (Siti Maemunah) May F


Tidak ada komentar:

Posting Komentar